SOFTSKILL
PERILAKU KONSUMEN
MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU
Nama :
Septiani Permata Sari
Kelas
: 3EA32
NPM :18213393
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAGEMENT
2015 / 2016
Pengertian Sikap
Sikap adalah cara menempatkan atau
membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Selain itu,
sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial.
Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan
unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian
pembahasannya.
Banyak
kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap,
maupun proses perubahannya. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap
sikap untuk mengetahui efek dan perannya baik sebagai variabel bebas maupun
sikap sebagai variabel tergantung
Kepercayaan
konsumen terhadap suatu produk bahwa produk tersebut memiliki atribut adalah
akibat dari pengetahuan konsumen. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen
adalah pengetahuan konsmen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya.
Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan
atributnya kepada konsumen. Sikap menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap
berbagai atribut tersebut.
PEMBENTUKAN SIKAP
Sikap yang dianut konsumen sekarang
ini tentu saja merupakan hasil dari pengalaman mereka sebelumnya. Konsumen yang
hidup melewati era Depresi pada awal tahun 1930-an, misalnya, secara khas
memiliki sikap yang kurang mendukung terhadap pembelian berdasarkan kredit.
Asal mula dari banyak sikap dapat dirunut hingga pengalaman masa kanak-kanak,
seperti perjalanan belanja dengan ibu dan ayah. Jadi, keluarga memiliki
pengaruh besar pada perkembangan sikap selama tahun-tahun awal kehidupan
konsumen. Secara lebih umum, faktor lingkungan yang dideskripsikan akan
memiliki pangaruh yang kuat pada pembentukan sikap dengan membentuk jenis,
jumlah dan kualitas informasi dan pengalaman yang tersedia bagi konsumen.
Karakteristik sikap antara lain :
1.Sikap positif, negatif, netral.
1.Sikap positif, negatif, netral.
2.Keyakinan sikap.
3.Sikap memiliki objek.
4.Konsistensi sikap.
5.Resistensi sikap.
Empat Fungsi Sikap :
Empat fungsi sikap yang bisa digunakan oleh pemasar
sebagai metode untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk dan atributnya menurut
Daniel Katz antara lain :
1.Fungsi utilitarian.
2.Fungsi mempertahankan ego.
3.Fungsi ekspresi nilai.
4.Fungsi pengetahuan.
Pengukuran sikap yang paling populer digunakan oleh
para peneliti konsumen adalah model multi atribut yang terdiri dari tiga model
: the attittude toward-object model, the attittude toward-behavior model, dan
the theory of reasoned-action model. Model ini menjelaskan bahwa sikap konsumen
terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut
yang dievaluasi. Model ini menekankan tingkat kepentingan yang diberikan
kosumen kepada suatu atribut sebuah produk. Model sikap lainnya yang juga
sering digunakan adalah model sikap angka ideal. Model ini memberikan informasi
mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk sekaligus memberikan
informasi mengenai merek ideal yang dirasa suatu produk. Perbedaannya dengan
model multi atribut adalah terletak pada pengukuran sikap menurut konsumen.
MODEL STRUKTURAL SIKAP
Yang sangat penting dalam memahami peran sikap dalam perilaku konsumen adalah pengertian mengenai struktur dan komposisi sikap. Terdapat empat kategori besar model sikap, yaitu:
Yang sangat penting dalam memahami peran sikap dalam perilaku konsumen adalah pengertian mengenai struktur dan komposisi sikap. Terdapat empat kategori besar model sikap, yaitu:
1.
Model Sikap Tiga
Komponen
Sikap ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
Sikap ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
a)
Komponen kognitif
b)
Komponen afektif
c)
Komponen perilaku
2.
Model Sikap
Multi Atribut
Model ini digunakan dengan maksud agar diperoleh konsistensi antara sikap dan perilakunya, sehingga mode Fishbein ini memiliki dua komponen, yaitu kompenen sikap dan komponen norma subyektif yang penjelasannya disajikan berikut ini :
Model ini digunakan dengan maksud agar diperoleh konsistensi antara sikap dan perilakunya, sehingga mode Fishbein ini memiliki dua komponen, yaitu kompenen sikap dan komponen norma subyektif yang penjelasannya disajikan berikut ini :
a)
Komponen sikap
b)
Komponen norma subyektif
Secara singkat terdapat tiga model dalam model sikap sikap multi atribut Fishbein, yaitu:
1. Model sikap terhadap obyek,
2. Model sikap terhadap perilaku,
3. Teori model tindakan yang beralasan,
Secara singkat terdapat tiga model dalam model sikap sikap multi atribut Fishbein, yaitu:
1. Model sikap terhadap obyek,
2. Model sikap terhadap perilaku,
3. Teori model tindakan yang beralasan,
3.
Teori Usaha
Mengkonsumsi
Suatu teori sikap yang dirancang untuk menjelaskan berbagai kasus di mana tindakan atau outcome tidak pasti, tetapi sebaliknya merefleksikan usaha konsumen untuk mengkonsumsi merupakan (atau membeli). Dimaksudkan untuk menerangkan berbagai kejadian dari tindakan atau hasil tindakan yang tidak pasti tetapi sebaliknya kejadian tersebut mencerminkan usaha konsumen untuk mengkonsumsi atau membeli.
Suatu teori sikap yang dirancang untuk menjelaskan berbagai kasus di mana tindakan atau outcome tidak pasti, tetapi sebaliknya merefleksikan usaha konsumen untuk mengkonsumsi merupakan (atau membeli). Dimaksudkan untuk menerangkan berbagai kejadian dari tindakan atau hasil tindakan yang tidak pasti tetapi sebaliknya kejadian tersebut mencerminkan usaha konsumen untuk mengkonsumsi atau membeli.
4.
Model Sikap
terhadap Iklan
Dalam usaha memahami dampak iklan atau sarana promosi lainnya seperti katalog pada sikap konsumen pada berbagai produk atau merek tertentu. Konsumen membentuk berbagai perasaan (pengaruh) dan pertimbangan kognisi sebagai akibat keterbukaan terhadap iklan. Perasaan dan pertimbangan ini akhirnya mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan dan keyakinan terhadap merek yang diperoleh dari iklan.
Dalam usaha memahami dampak iklan atau sarana promosi lainnya seperti katalog pada sikap konsumen pada berbagai produk atau merek tertentu. Konsumen membentuk berbagai perasaan (pengaruh) dan pertimbangan kognisi sebagai akibat keterbukaan terhadap iklan. Perasaan dan pertimbangan ini akhirnya mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan dan keyakinan terhadap merek yang diperoleh dari iklan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN SIKAP
1.
Pengaruh Keluarga
2.
Pengalaman langsung
3.
Kelompok teman sebaya (Peer Group Influences)
4.
Pemasaran langsung
5.
Kepribadian
6.
Tayangan Media Massa
HUBUNGAN SIKAP-PERILAKU
Didalam banyak
situasi, pemasar berkepentingan dengan peramalan perilaku pembelian. Andaikan
saja perusahaan anda baru saja mengembangkan suatu produk baru dan tertarik
untuk menentukan apakah ada permintaan yang cukup di pasar untuk menjamin
pengenalan. Salah satu ancangan terhadap pembuatan penentuan ini memerlukan
pengenalan produk ke dalam satu atau lebih pasar percobaan. Bergantung kepada
hasil ini, anda pun dapat membuat penilaian berdasarkan informasi yang lebih
banyak mengenai potensi produk tersebut. Tes seperti ini juga dapat
menghabiskan biaya jutaan dolar, harga yang sangat mahal untuk menentukan bahwa
suatu produk memiliki sedikit daya tarik. Sebagai alternatif, anda dapat
memeriksa apakah produk tersebut bahkan pantas mendapatkan peluang untuk masuk
ke dalam pasar percobaan dengan lebih dahulu mempertimbangkan sikap konsumen
terhadap produk tersebut. Ancangan ini sangat langsung. Konsumen dari pasar
target akan diminta untuk menunjukkan minat mereka untuk membeli produk
tersebut. Bila hanya sedikit konsumen yang menyatakan berminat, produk tersebut
harus ditinggalkan atau dimodifikasi dan diuji ulang. Sebaliknya bila konsumen
sangat tertarik pada produk tersebut, maka tibalah waktunya untuk mempertimbangkan
pasar percobaan. Ketahuilah bahwa biaya dari studi mengenai sikap ini adalah
ribuan dolar.
Pemakaian sikap
untuk meramalkan permintaan tidak terbatas pada produk baru. Produsen produk
yang sudah ada juga berminat untuk meramalkan penjualan masa datang.
Sesungguhnya, pengetahuan mengenai konsumsi masa datang dapat menjadi
determinan kritis dari banyak keputusan bisnis. Sebagai contoh, seberapa
berminat pabrik yang beroperasi dengan kapasitas penuh dalam mengembangkan
fasilitas produksi mereka bila mereka mengetahui bahwa penjualan akan meningkat
dengan tajam? Sebaliknya, penentuan bahwa permintaan hampir mendatar sesudah
beberapa tahun pertumbuhan yang kuat akan menyingkapkan kebutuhan untuk mulai
menjajaki kesempatan alternatif untuk mencapai pertumbuhan penjualan (misalnya,
mencuri pelanggan pesaing).Walaupun ada penilaian yang pesimistis ini,
penelitian terus menjajaki hubungan sikap-perilaku tersebut. Kini diakui, bahwa
di dalam keadaan yang sesuai, sikap dapat meramalkan perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar