Jumat, 15 April 2016

RESENSI NOVEL CANTIK ITU LUKA KARYA EKA KURNIAWAN





RESENSI NOVEL

Judul Novel                 : Cantik Itu Luka
Penulis                         : Eka Kurniawan
Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
NO ISBN                    : 9786020312583
Tanggal cetak              : Februari 2015 ( cetakan ke  6)
Jumlah halaman           : 479

SINOPSIS
Tokoh sentral dalam novel ini adalah Dewi Ayu, anak Aneu Stamler atau cucu Ted Stamler. Dewi Ayu adalah anak perkawinan luar nikah dari dua bersaudara lain ibu. Namun kedua orang tua Dewi Ayu, Henri Stamler dan Anue Stamler meninggalkan Dewi Ayu begitu saja di depan pintu rumahnya dan mereka pergi angkat kaki ke negeri Belanda. Inilah awal kisahnya. Di zaman Jepang sebagian besar penduduk ditangkapi oleh Jepang, terutama yang dianggap pro Belanda, termasuk Dewi Ayu. Ia diasingkan ke sebuah pulau kecil yang seram dan terpencil. Pulau ini, Bloedenkamp, adalah sebuah tempat yang mengerikan dan menjijikkan. Selain dkenal angker, di sana juga tak ada makanan disediakan. Para tawanan umumnya memakan apa yang ada di sekitar mereka termasuk cacing, ular ataupun tikus. Kekejaman dan kehausan seksual Jepang di Bloedenkamp telah memanggil nurani Dewi Ayu untuk memberikan dirinya kepada seorang tentara Jepang untuk disetubuhi.
Dewi Ayu sendiri, sebagaimana kenyataan di ujung Pemerintahan Kolonial Belanda, berada dalam kesulitan sosial dan ekonomi. Setelah mengalami kegetiran bersama penduduk di Bloedenkamp,
Dewi Ayu bersama gadis-gadis lainnya dibawa diam-diam oleh Jepang ke tempat pelacuran Mama Kalong di Halimunda. Mereka dipaksa menjadi pelacur. Mama Kalong adalah germo yang paling terkenal dan profesional di sana. Namun pada masa berikutnya rumah pelacuran Mama Kalong menjadi terkenal dan identik dengan Dewi Ayu, ia menjadi selebriti di kota tersebut. Ketenarannya menyamai nama-nama penguasa di kota tersebut. Bahkan Halimunda sendiri menjadi identik dengan kecantikan pelacur Dewi Ayu.
Dewi Ayu melahirkan empat anak yang tidak dikehendakinya, tiga di antaranya sangat cantik dan diminati banyak lelaki di kota Halimunda. Ketiga putrinya yang cantik itu adalah Alamanda, Adinda dan Maya Dewi. Kecantikan tiga putri itu juga menjadi malapetaka bagi keluarganya sendiri. Karena itu, saat ia hamil pada keempat kalinya, ia berdoa agar anaknya dialahirkan buruk rupa. Sebab kecantikan akan membawa mereka ke dalam petaka. Anaknya yang keempat ini benar lahir dengan menjijikkan namun punya keajaiban, ia diberi nama Cantik. Namun Cantik akhirnya juga terjebak dalam perselingkuhan dengan Krisan. Krisan, keponakannya sendiri yang patah hati setelah ditinggal mati Nurul Aini, kemudian mencintai si Cantik dan mau bercinta dengannya. Tak salah, jika si Cantik tak habis pikir, heran dan ingin tahu. Sehingga ia bertanya pada Krisan, "kenapa kau menginginkan aku?" Dengan satu jawaban, akhirnya Krisan mau mengakui, "sebab cantik itu luka”.

UNSUR INTRINSIK DALAM NOVEL
a.       Tema               : pencarian jati diri,konflik kejiwaan tahanan perang,keluarga,kebencian
b.      Latar belakang            : Batavia,halimunda
c.       Waktu                         : pagi sampai malam
d.      Alur                            : Maju Mundur
t     Tokoh/ pelaku             : dewi ayu,alamanda,adinda,maya dewi,kliwon,maman,sang shodancho
e.       Amanat                       :
Bercermin dari novel cantik itu luka, banyak remaja sekarang yang menjajakan dirinya hanya untuk memenuhi gaya hidup mereka yang mewah. Menggunakan baju yang harus mewah, handphone keluaran terbaru, dan setiap saat bisa berbelanja semau mereka. Bayangkan jika menjadi seorang Dewi Ayu, yang menjadi seorang pelacur karena ulah pemerintah kolonial pada saat itu?
Dampak lain dari persepsi cantik yang sudah terlanjur dianut oleh orang-orang Indonesia adalah banyaknya kosmetik yang mengandung bahan berbahaya yang dapat membuat para wanita cantik seketika. Produk pelangsing, produk peninggi badan, produk pemutih, dan masih banyak lainnya, itulah yang sedang meracuni tubuh wanita Indonesia. Mereka tidak sadar bahwa kecantikan kadang membawa sebuah luka, seperti contohnya kasus pemerkosaan. Kecantikan oleh wanita Indonesia tampaknya memang sesuatu yang di agung-agungkan, apapun akan dilakukan untuk mendapat kecantikan itu.
Mengapa kecantikan tampak menjadi hal yang sangat teragung dalam hidup para wanita. Semua cara mereka lakukan untuk meraih satu kata “cantik”. Bahkan ada seseorang yang melakukan korupsi untuk merombak fisiknya. Kecantikan memang sebuah anugerah dari Tuhan, tetapi kecantikan buatan manusia tidak akan seabadi buatan Tuhan.

KELEBIHAN NOVEL INI
berhasil meramu begitu banyak aspek permasalahan, beragam peristiwa, dan juga berbagai karakter manusia yang multi dimensional, hingga menjadi sebuah adonan yang luar biasa kaya dan mengenyangkan. Bila coba kita urai satu persatu, maka akan kita temukan berbagai hal yang berkaitan dengan fakta-fakta sejarah, legenda dan juga mitos, kondisi sosio-kultural masyarakat dari berbagai bangsa, sisi-sisi psikologis manusia yang paling wajar hingga kepada yang paling absurd, sampai pada romantika dari hubungan cinta, seksualitas dan kebencian yang demikian rumit dan berbelit sekaligus.

Tapi ia tak berhenti sampai di situ, ia juga menampilkan masalah-masalah pelik yang berhubungan dengan aspek ideologis, politis hingga filsafat. Yang antara lain muncul dalam sosok seorang preman, seorang partisan, seorang syudanco, serta seorang pelacur kelas atas yang sekaligus seorang ibu dari sejumlah anak gadis. Dan Eka juga membawa kita menelusuri sejumlah proses pencarian jati diri dari beberapa orang anak manusia, serta konflik-konflik kejiwaan para tawanan perang dan penderitaan para jugun ianfu, hingga perjuangan manusia dalam upaya menegakkan harkat kemanusiaanya untuk dapat meraih kemerdekaan dan kebebasan.


KEKURANGAN  NOVEL INI
Novel ini terlampau berani menafikan logika justru kepada hal yang menurut saya sangat mendasar. Bahwa ada beberapa hal, yang menurut saya tetap membutuhkan sebuah penjelasan logis. Dan itu yang tidak berhasil saya temukan sampai kisah ini berakhir. Seperti misalnya dalam kasus mayat sang tokoh utama yang hidup lagi setelah puluhan tahun itu. Walaupun bengkoknya logika tersebut tak mengurangi kenikmatan saya dalam membaca. Namun, rasa ingin tahu atas dasar apa Eka membuat “absurditas” itu menjadi suatu hal yang dapat diterima sebagai kewajaran dalam sebuah fiksi dengan latar sejarah, tetap saja menyisakan sebuah ganjalan di dalam diri saya.



2 komentar:

  1. http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/bikin-kaget-siswi-smk-ini-nekat.html
    http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/polisi-ringkus-muncikari-prostitusi.html
    http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/aktris-zhang-ziyi-pamerkan-foto-bareng.html

    http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/gempa-42-sr-guncang-ambalau-maluku.html

    http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/hidung-bisa-mengungkapkan-emosi.html


    Let's join with us at :
    - BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
    - WHATSAPP : +62813-2938-6562
    - LINE : DOMINO1945.COM

    BalasHapus